Selasa, 17 November 2009

2 Keharuan Saat Menyaksikan Pacquaio VS Mquel Cotto



Menggunakan kekuatan dan kecepatan yang luar biasa, Pacquiao mengangkat gelar ketujuh dalam tujuh kelas berbeda. Kemenangan akan semakin memperingan dan memantapkan posisinya di kompetisi . Sejak awal , Cotto itu terpojok.

Pada akhir pertarungan, Cotto pergi dengan wajah berdarah dan itu setelah mendapat pukulan brutal, yang pada akhirnya menyatakan Pacquiao pemenang.Pada awal babak ketiga, Pacquiao menjatuhkan si perkasa Cotto dengan tangan kanan. Dan para fans, muncul dalam jumlah besar untuk menonton bintang mereka berkelahi. Mereka pikir itulah akhir pertandingan.

Tapi itu tidak.Pacquiao terus mengejarnya tanpa henti, meninggalkan sedikit sekali pilihan untuk Cotto yang hanya berusaha untuk membela diri. Dengan darah mengalir di wajahnya Cotto hanya mencoba untuk bertahan.Apa pun hasilnya, penggemar di seluruh dunia menikmati pertarungan intensitas tinggi.Penggemarnya merayakan momen bersejarah dengan sorak-sorai memekakkan telinga di bar, gimnasium dan kamp-kamp tentara di seluruh negeri. Mereka gembira luar biasa setelah melihat bintang mereka berdebar-debar tanpa henti.

Saat emnonton tayangan tinju ini timbul 2 keharuan dalam hati saya.Keharuan pertama saya adalah, pada saat commercial break disitu ada Pertamina menayangkan berkali-kali mengenai produknya yang sudah mengepakkan pangsa pasar di Australia. Saya bangga dengan kondisi ini sebagai warganegara Indonesia, ternyata dari ``ribuan`` merek olie di dunia ini produk hasilkarya anak negeri ini sudah masuk kekancah kompetisi olei di luar negeri. Saya bangga punya Pertamina.

Seperti produk-produk Indonesia lainnya yang telah diakui oleh luarnegeri, Pertamina telah memulainya. Bahkan pengusaha luar negeri menggambarkan produk olie Pertamina ini akan prospek di mancanegara. Apapun hasil yang akan direngkuh oleh Pertamina dari hasil pemasaran di luar negeri ini, setidaknya sudah dapat dibanggakan.

Keharuan kedua, yah Philipina adalah sama dengan Indonesia merupakan negara berkembang di Asia Tenggara, tetapi dengan bangga saya katakan Indonesia masih lebih besar mempunyai sumber daya manusia daripada Philipina, namun saya terharu mengapa kita belum bisa mencetak petinju sekaliber Many Pcquiao? Kapan? Akankah Chris John? Yach saya berdoa mudah-mudahan chris John tetap terus melaju dalam kancah tinju pro , bahkan akan mempunyai gaung lebih hebat dari sekedar si Pacman! Yang pada pertandingan melawan Cotto dia seagai penantang yang justru bayarannya lebih besar!(Nanang Kristyo)

Album Reuni SMA -ku